4/11/2013

Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi akademik merupakan kegagalan dalam mengerjakan tugas dalam kerangka waktu yang diinginkan atau menunda mengerjakan tugas sampai saat-saat terakhir (wolter, 2003). Prokrastinasi Akademik merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik (Ferrari et al., 1995). Dari uraian di atas dapat disimpulkan, prokrastinasi akdemik adalah perilaku menunda-nunda dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas akademik. Tugas-tugas akademik tersebut diantaranya tugas menulis, membaca, belajar menghadapi ujian, menghadiri pertemuan (kuliah), tugas administratif, dan kinerja akademik secara keseluruhan. Solomon dan Rothblum (1984) menyebutkan mahasiswa yang melakukan prokrastinasi paling banyak dalam tugas menulis sebesar 46%. Selain itu, dalam tugas membaca 30,1%; belajar untuk ujian 27,6%; menghadiri pertemuan (kuliah) 23%; dalam tugas administratif 10,6%; dan kinerja akademik secara keseluruhan 10,2%.

Karakteristik mahasiswa yang melakukan prokrastinasi adalah suka menunda-nunda mengerjakan tugas sampai batas waktu pengumpulan (deadline), suka tidak menepati janji untuk segera mengumpulkan tugas dengan memberi alasan untuk memperoleh tambahan waktu dan memilih untuk melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan seperti menonton televisi, jalan-jalan, dan sebagainya (Ferrari et al., 1995).

Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ferrari et al. (1995) menyebutkan prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak rasional dan perfeksionisme. Prokrastinasi dilakukan mahasiswa karena memiliki kecemasan kemampuannya dievaluasi, takut gagal, dan susah mengambil keputusan. Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan tugasnya, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai tugasnya (Solomon & Rothblum, 1984). Selain itu prokrastinasi akademik pada mahasiswa dipengaruhi oleh locus of control (Rizvi et al., 1997). Mahasiswa yang menilai hasil yang diperolehnya disebabkan oleh perilakunya maka mahasiswa tersebut akan mengendalikan perilakunya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya apabila mahasiswa menilai hasil yang diperolehnya disebabkan oleh faktor dari luar dirinya maka mahasiswa merasa tidak dapat mengendalikan perilakunya. Prokrastinasi dilakukan karena mahasiswa memiliki keyakinan bahwa sebesar apapun usaha yang dilakukannya dalam mengerjakan tugas, hasilnya dipengaruhi oleh faktor luar, sehingga membuat mahasiswa tersebut menjadi enggan berusaha dengan sungguh-sungguh dan cenderung melakukan prokrastinasi (Ferrari et al., 1995).

Pustaka
Jurnal Provitae

Tidak ada komentar :

Posting Komentar